Awalnya mungkin kamu akan berusaha menolak kenyataan yang ada, dan berharap semuanya hanya mimpi, atau berharap kamu bisa mengulang waktu. Tapi itu semua kan hanya khayalan, yang ada di depan matalah yang harus dihadapi. Belajarlah menerima kenyataan yang ada dengan lapang dada, sepahit apapun itu.
Jumat, 10 Juni 2011
Pelajaran Berharga
Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan diluar kemampuan umatnya. Benar kata orang, pengalaman adalah pelajaran yang berharga. Anggap saja apa yang telah kamu alami adalah suatu pelajaran yang semua orang dapatkan. Masih ada orang lain yang tidak seberuntung kamu.
Nothing To Lose
Kalau kamu tidak diterima sekarang, siapa tahu besok-besok kamu akan diterima ditempat yang lebih bagus. Nothing to lose! Sekarang belum berhasil, besok mungkin akan lebih baik lagi. Dan ada juga orang yang bilang kegagalan adalah kemenangan yang tertunda.
Time to Heal
Biar waktu yang akan mengobati semuanya. Ada yang sudah bisa lupakan kenyataan yang pahit hanya dalam waktu dua minggu, tapi ada juga yang butuh waktu enam bulan untuk bisa menganggap itu semua hanya suatu bahan lucu-lucuan. Time will heal everything, percaya dech!
Don’t Look Back
Ingat lagu Oasis, Don’t Look Back in Anger? Kalau kamu ngerasa kecewa dengan masa lalu, ya jangan diingat-ingat lagi. Kenyataankan nggak selalu indah. Daripada bikin kamu sakit hati dan kecewa lagi, lebih baik kamu memandang ke depan, mencoba meraih apa yang belum bisa kamu raih.
Life Goes On
Indah atau pahit, jelek atau buruk, tetap kita harus bisa menghadai dan menjalani hidup. Waktu terus berjalan dan tidak akan bisa menunggu kamu, yang masih kecewa dengan masa lalu. Guys, semua orang pasti pernah merasakan kecewa dan tidak puas dengan kenyataan yang ada. Tapi itulah hidup, terus berjalan, dan nggak akan terus seperti itu,,,,
Selasa, 03 Mei 2011
My Heart Will Go On
In the quiet and dark night
When eyes just look faded shine
When ears just hear wind whisper
I cry of your departure
We always together
You always accompany me when I sad
You always make me happy
And you always in my heart
Now,
You will go away
To leave me alone
You will wade wide ocean
And surround this beautiful world
If I were a sun,
I want to light your day
If I were a moon,
I will light your night
But I'm just a human
Who want always with you
But you still go on...
Near, Far, Wherever you're
I believe that the heart will go on...
When eyes just look faded shine
When ears just hear wind whisper
I cry of your departure
We always together
You always accompany me when I sad
You always make me happy
And you always in my heart
Now,
You will go away
To leave me alone
You will wade wide ocean
And surround this beautiful world
If I were a sun,
I want to light your day
If I were a moon,
I will light your night
But I'm just a human
Who want always with you
But you still go on...
Near, Far, Wherever you're
I believe that the heart will go on...
Rabu, 20 April 2011
Hujan Badai
Awan mendung mulai menyelimuti langit
Suasana semakin gelap
Titik-titik air mulai turun
Dari kejauhan hujan makin mendekat
Hujan lebat mengguyur saat itu juga
Angin pun makin cepat berhembus
Suara guntur mulai terdengar
Setelah beberapa kali kilat menyambar
Sore yang cerah
Kini gelap menyambut malam
Berusaha memandang langit
Tapi hitam nan pekat sejauh mata memandang
Bibir bergetar seraya berdo’a
Angin semakin kencang menggoyang dedaunan
Bahkan beberapa pohon tumbang
Di tengah hujan badai itu
Dingin terasa menusuk daging
Tak sanggup lagi berada lebih lama
dalam suasana mencekam
Hatinya berkata , pasrah…
Dengan bibir pucat
Kalimat syahadat pun terucap
Dengan pelan…
Kelopak mata mulai menutup
bola mata indah itu
Tubuh pun terhempas tiupan angin…
Indonesia Ku
Alam nan permai
Beribu pulau nan indah
Dengan laut yang membiru
Terbentang dari sabang sampai merauke
Semua mempesona dengan sejuta keindahan
Keberagaman flora dan fauna
Kekayaan akan alam bahari
Tersebar di seluruh pelosok nusantara
Semua bersatu dalam naungan bangsa
Keanekaragaman suku dan ras
Keaslian budaya dan kesenian
Menghiasi indahnya negaraku, Indonesia
Namun bencana sering melanda
Tsunami menerjang
Gempa mengguncang
Gunung berapi meletus
Alam seakan tidak bersahabat lagi
Banjir, Tanah longsor, dan semua kerusakan lain
Telah melanda seluruh wilayah tanah air
Siapakah yang patut disalahkan?
Tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab
Telah melukiskan air mata
Dari insan-insan yang lemah
Dan seluruh rakyat Indonesia
Hanya generasi penerus bangsa
Mampu melestarikan kekayaan Indonesia.
Nasehat Untuk Sang Adik
Saat kau hadir di dunia ini
Saat kau mulai menghirup udara
Dan saat kau mulai menangis menyambut kehidupan
Ada harapan besar dari kedua orang tuamu
Harapan agar kau menjadi anak yang shaleh
Harapan agar kau menjadi anak yang berbakti,
Dan menjadi seorang pemimpin
yang memberi syafa’at bagi nusa, bangsa, dan agama
Kau tumbuh menjadi pemuda yang gagah berani
Kau hidup serba berkecukupan
Dengan semua impian yang pasti akan terwujud
Itulah kau sekarang
Kau menekuni semua bidang yang kau suka
Tapi itu tidak menutup kemungkinan,
Bahwa kau hanya manusia biasa
Yang pasti mempunyai kekurangan
Kau kadang tidak disiplin
Tidak mau mematuhi peraturan
Seolah kau hidup semaumu sendiri
Tanpa melihat orang-orang yang menyayangimu
Kembalilah…
Berpalinglah dari semua sisi burukmu
Buatlah orang merasa bangga memilikimu
Karena pada dasarnya kau adalah
Harapanku, harapan orang-orang yang menyayangimu
Asah semua kemampuanmu
Perhatikan orang-orang di sekitarmu
Tetaplah tersenyum tuk menebar kasih sayang
Karena dalam dirimu telah tertanam jiwa penyayang
Terima Kasih Tuk Sahabat
Langit tampak cerah
Bunga bermekaran
Dan seluruh isi bumi tampak bersahabat
Menyambut kehadiranmu disisiku
Wahai sahabat
Mewujudkan asaku akan hadirnya
Sosok bidadari penolong
Yang mampu menepis semua kegundahan
Dan memberikan kedamaian
Kau hadir dengan sejuta keindahan
Kita ukir persahabatan yang sejati
Walau akan banyak batu sandungan
Tapi dalam diri sudah terpatri kebersamaan
Terima kasih sahabat
Tangis dan tawa
Suka dan duka
Semua telah kita hadapi
Tetaplah tersenyum dan semangat
Terima kasih tuk sahabat, kuungkapkan
Aku yang selalu ingin melewati hari indah bersamamu
Selalu sepi saat kita trpisah jarak dan waktu
Karena rasa hati selalu nyaman di dekatmu
Saling berusaha menjadi yang terbaik
Tidak menggoyahkan rasa sayang di antara kita
Tidak ada istilah kekurangan dan kelebihan
Karena kita adalah sama
Karena kita adalah sahabat…
Ya
Sesaat…
Tanpa disengaja…
Dan tanpa disadari,
Aku tidak mengenalmu
Aku duduk sendiri dan hanya terpaku
dengan buku-buku didepanku
Kau yang saat itu berada didekatku, bersama teman-temanmu
Tapi kau juga seolah tidak mengenalku
Ya…, sesaat kita tidak saling mengenal.
Aku masih terpaku, dan kau masih asyik dengan teman-temanmu
Setelah semuanya berlalu,
Setelah semua buku yang ada di depanku
tersusun rapi dalam tasku
Dan setelah semua temanmu berlalu,
Kau kembali menyapaku
Diawali dengan kata yang
sebenarnya tidak ingin ku dengar,
Tapi aku tahu, itu hanya gurauan
Kulihat senyum manis tersungging dibibirmu
Akupun tertawa dan membalas kata-kata aneh yang keluar dari mulutmu itu,
Kau dan aku tertawa bersama.
Seakan keluar dari alam fatamorgana dan sadar di alam nyata,
Kau bicara denganku, tertawa, dan tersenyum.
Seperti biasa, kau adalah orang yang kukenal,
sebagai sahabatku,
Ya…, sahabat.
Jumat, 08 April 2011
Jumat, 18 Februari 2011
MY LITTLE PIGEON
In sunny morning
I see your cute wings start to flutter
And you start to fly
Surround this beautiful world
I try to chase you slowly
But,you still fly,
And fly away....
You still flutter your white wings
Oh, my little pigeon
As fly as away
Pass by cloud
And give happiness, when the people have sadness
My little pigeon
Your color is symbolize purity
More beautiful cause sunshine
How glad..., If I possess you
You're my little pigeon
As fly as away
But, if your cute wings have tired
Come back in my love cage
By: Nafisah N........
I see your cute wings start to flutter
And you start to fly
Surround this beautiful world
I try to chase you slowly
But,you still fly,
And fly away....
You still flutter your white wings
Oh, my little pigeon
As fly as away
Pass by cloud
And give happiness, when the people have sadness
My little pigeon
Your color is symbolize purity
More beautiful cause sunshine
How glad..., If I possess you
You're my little pigeon
As fly as away
But, if your cute wings have tired
Come back in my love cage
By: Nafisah N........
Sabtu, 05 Februari 2011
CATATAN AKHIR TAHUN
Mungkin musim memang akan selalu berganti
hari-hari terus bertukar seiring dengan waktu
Dan lelah akan berganti dengan lelah yang lain
Tapi matahari akan tetap sama seperti dulu
Daun-daun tetap hadir dalam gugur
Dan angin tetap berhembus dengan sejuta bisik gaibnya
Yang sampai detik ini belum juga siapapun dapat mengartikannya
Kita hanyut dalam penyesalan dan kepuasan
Atau kita hanyut dalam keduanya
Kuharap cinta rasanya sama seperti dulu
Agar rasa hati tetap hangat setiap waktu
Debu-debu dan lumut kering telah selesai dibersihkan
Dan kata-kata yang ditulis dalam buku harian kita
Sudah resmi menjadi kenangan
(Dikutip dari: Horison,2001, karya Dodi Gunawan)
hari-hari terus bertukar seiring dengan waktu
Dan lelah akan berganti dengan lelah yang lain
Tapi matahari akan tetap sama seperti dulu
Daun-daun tetap hadir dalam gugur
Dan angin tetap berhembus dengan sejuta bisik gaibnya
Yang sampai detik ini belum juga siapapun dapat mengartikannya
Kita hanyut dalam penyesalan dan kepuasan
Atau kita hanyut dalam keduanya
Kuharap cinta rasanya sama seperti dulu
Agar rasa hati tetap hangat setiap waktu
Debu-debu dan lumut kering telah selesai dibersihkan
Dan kata-kata yang ditulis dalam buku harian kita
Sudah resmi menjadi kenangan
(Dikutip dari: Horison,2001, karya Dodi Gunawan)
MERPATI KECILKU
Kulihat sayap-sayap mungilmu
Mulai menerpa udara pagi
Seakan kau tersenyum
Menyambut mentari yang begitu bersinar
Warnamu melambangkan kesucian
Semakin indah
Dengan sentuhan sinar surya
Kau terbang,
Dan terbang...
Merpati kecilku
Terbanglah sejauh mungkin
Lewati awan...
Dan bawa kesejukkan.
Berikan arti kehidupan
Disetiap kepakkan sayapmu
Namun....
Bila sayap-sayap mungilmu mulai lelah
Kembalilah kedalam sangkar cintaku
Dalam indah karya hatiku.
Oleh: Nafisah nurmadiah
Mulai menerpa udara pagi
Seakan kau tersenyum
Menyambut mentari yang begitu bersinar
Warnamu melambangkan kesucian
Semakin indah
Dengan sentuhan sinar surya
Kau terbang,
Dan terbang...
Merpati kecilku
Terbanglah sejauh mungkin
Lewati awan...
Dan bawa kesejukkan.
Berikan arti kehidupan
Disetiap kepakkan sayapmu
Namun....
Bila sayap-sayap mungilmu mulai lelah
Kembalilah kedalam sangkar cintaku
Dalam indah karya hatiku.
Oleh: Nafisah nurmadiah
MIMPI
Dimalam yang sepi, sunyi, dan gelap
Dimana mata hanya melihat cahaya pudar
Dimana telinga hanya mendengar bisikan angin
Tubuh mulai lesu,
Lemah...
Dan tak berdaya
Ku tertatih melewati jalan setapak
Seakan gemuruh tawa
Menjelma menjadi tangis pilu
Nyanyian ilalang yang berbisik
Terdengar bagai gemuruh gumtur
Memyertai kilat menyambar
Hati bertanya
Dimanakah kaki ini berpijak?
Melangkah ditempat terasing
Dalam zona kegelapan
Aku mencoba berlari
Melepas semua rasa takut
Yang bersarang dibenakku
Tapi seakan suasana makin menderaku
Pasrah...
Kata itulah yang terlintas dipikiranku
Namun momen pahit ini lenyap seketika
Saat kulihat cahaya kunang-kunang
Yang membangunkanku
Dari mimpi burukku...
Dimana mata hanya melihat cahaya pudar
Dimana telinga hanya mendengar bisikan angin
Tubuh mulai lesu,
Lemah...
Dan tak berdaya
Ku tertatih melewati jalan setapak
Seakan gemuruh tawa
Menjelma menjadi tangis pilu
Nyanyian ilalang yang berbisik
Terdengar bagai gemuruh gumtur
Memyertai kilat menyambar
Hati bertanya
Dimanakah kaki ini berpijak?
Melangkah ditempat terasing
Dalam zona kegelapan
Aku mencoba berlari
Melepas semua rasa takut
Yang bersarang dibenakku
Tapi seakan suasana makin menderaku
Pasrah...
Kata itulah yang terlintas dipikiranku
Namun momen pahit ini lenyap seketika
Saat kulihat cahaya kunang-kunang
Yang membangunkanku
Dari mimpi burukku...
Sabtu, 29 Januari 2011
pahala membantu tetangga dan anak yatim
Pada suatu masa ketika Abdullah bin Mubarak berhaji, tertidur di Masjidil Haram. Dia telah bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit lalu yang satu berkata kepada yang lain, "Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?"
Jawab yang lain, "Enam ratus ribu." Lalu ia bertanya lagi, "Berapa banyak yang diterima ?" Jawabnya, "Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq."
Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Dan ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya. Jawab orang itu, "Muwaffaq." Lalu Abdullah bin Mubarak bertanya padanya, "Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai darjat yang sedemikian itu?" Jawab Muwaffaq, "Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat kerana keadaanku, tetapi mendadak aku mendapat wang tiga ratus diirham dari pekerjaanku membuat dan menampal sepatu, lalu aku berniat haji pada tahun ini sedang isteriku pula hamil, maka suatu hari dia tercium bau makanan dari rumah jiranku dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah jiranku dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita jiranku itu.
Jawab jiranku, "Aku terpaksa membuka rahsiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, kerana itu aku keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai himar di suatu tempat, lalu aku potong sebahagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu." Ketika aku mendegar jawapan itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil wang tiga ratus dirham dan keserahkan kepada jiranku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan wang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu. "Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku." Kata Muwaffaq lagi.
Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahawa membantu jiran tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim. Rasulullah s.a.w. ada ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga." Jawab Rasulullah s.a.w., "Jadilah kamu orang yang baik." Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahawa aku telah berbuat baik?" Jawab Rasulullah s.a.w., "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."
Jawab yang lain, "Enam ratus ribu." Lalu ia bertanya lagi, "Berapa banyak yang diterima ?" Jawabnya, "Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq."
Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Dan ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya. Jawab orang itu, "Muwaffaq." Lalu Abdullah bin Mubarak bertanya padanya, "Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai darjat yang sedemikian itu?" Jawab Muwaffaq, "Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat kerana keadaanku, tetapi mendadak aku mendapat wang tiga ratus diirham dari pekerjaanku membuat dan menampal sepatu, lalu aku berniat haji pada tahun ini sedang isteriku pula hamil, maka suatu hari dia tercium bau makanan dari rumah jiranku dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah jiranku dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita jiranku itu.
Jawab jiranku, "Aku terpaksa membuka rahsiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, kerana itu aku keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai himar di suatu tempat, lalu aku potong sebahagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu." Ketika aku mendegar jawapan itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil wang tiga ratus dirham dan keserahkan kepada jiranku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan wang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu. "Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku." Kata Muwaffaq lagi.
Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahawa membantu jiran tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim. Rasulullah s.a.w. ada ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga." Jawab Rasulullah s.a.w., "Jadilah kamu orang yang baik." Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahawa aku telah berbuat baik?" Jawab Rasulullah s.a.w., "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."
Selasa, 18 Januari 2011
KUNANTI KAU
Kunanti kau dipucuk kebisuan
Setiap saat seiring perjalanan waktu
Dalam dekap mimpi dan kenyataan
Kusadari semua mulai membeku
Kunanti kau dikemarau kahampaan
Diantara daun dan bunga berguguran
Hingga istanapun menjadi puing berserakan
Kusadari, keabadian hanya ada setelah kematian
Kunanti kau
Sampai nanti ketika mentari tidak lagi bertemu hari
(Dikutip dari Horison,Tahun XXXIV, Mei 2001)
Setiap saat seiring perjalanan waktu
Dalam dekap mimpi dan kenyataan
Kusadari semua mulai membeku
Kunanti kau dikemarau kahampaan
Diantara daun dan bunga berguguran
Hingga istanapun menjadi puing berserakan
Kusadari, keabadian hanya ada setelah kematian
Kunanti kau
Sampai nanti ketika mentari tidak lagi bertemu hari
(Dikutip dari Horison,Tahun XXXIV, Mei 2001)
LOGIKA DAUN CEMARA
Hidup ini daun cemara diterpa angin
Dan debu-debu. Satu demi satu gugur
Ketanah tempat akar-akarnya terkubur
Melupakan matahari dan deru angin
Hidup adalah sepucuk daun cemara
Memuja langit. Wajahnya pucat
Menimbun jiwa-jiwa lara
Disemaikan petak-petak syahadat
Lembar demi lembar mengering
Melayang-layang dihempas angin
Tak paham lagi harus kemana menyangkutkannya
Karena hujan telah menyuburkan daun-daun lain
Dari anak-anak api meranggaskan ranting-ranting
Pada logika daun cemara bergantung perasaan malam
Terjebak keharusan dan arah yang seragam
Lembar yang satu gelisah karena lembar yang lain
Berwarna merah. Lembar yang satu gerah
Karena lembar yang lain berlawanan arah
Kemudian terbangun cabang-cabang liar
Bendera-bendera berkibar pada pohonnya
Dan tanah basah oleh sia-sia darah
(Dikutip dari Horison, Tahun XXXIV, Mei 2001)
Dan debu-debu. Satu demi satu gugur
Ketanah tempat akar-akarnya terkubur
Melupakan matahari dan deru angin
Hidup adalah sepucuk daun cemara
Memuja langit. Wajahnya pucat
Menimbun jiwa-jiwa lara
Disemaikan petak-petak syahadat
Lembar demi lembar mengering
Melayang-layang dihempas angin
Tak paham lagi harus kemana menyangkutkannya
Karena hujan telah menyuburkan daun-daun lain
Dari anak-anak api meranggaskan ranting-ranting
Pada logika daun cemara bergantung perasaan malam
Terjebak keharusan dan arah yang seragam
Lembar yang satu gelisah karena lembar yang lain
Berwarna merah. Lembar yang satu gerah
Karena lembar yang lain berlawanan arah
Kemudian terbangun cabang-cabang liar
Bendera-bendera berkibar pada pohonnya
Dan tanah basah oleh sia-sia darah
(Dikutip dari Horison, Tahun XXXIV, Mei 2001)
KERAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Kerawang Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegup hati
Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam di dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu,
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kamin cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa-jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
Ataukah tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Kerawang-Bekasi
Karya CHAIRIL ANWAR
(Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IX, tahun 2004)
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegup hati
Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam di dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu,
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kamin cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa-jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
Ataukah tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Kerawang-Bekasi
Karya CHAIRIL ANWAR
(Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IX, tahun 2004)
INDONESIA, TUMPAH DARAHKU
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau dilautan hijau
Gunung-gemunung bagus rupanya,
Dilingkari air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.
Memandang alam demikian indahnya
Ditutupi langit dengan awannya
Berbidaikan buih putih rupanya
Rindulah badan ingin dan rawan
Terkenangkan negeri dengan bangsanya
Berumah tangga selama-lamanya
Penuh peruntungan berbagai sejarahnya
adalah zaman ketika dulu
Tinggi gerangan semarak bangsaku
Menggembirakan jantung serta kalbuku
Karang bangsa semasa itu
Menempuh gelombang segala lautan
Menjajah pesisir seluruh daratan
Sejakkan utara sampai selatan.
Karya M.YAMIN
(Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas IX, tahun 2004)
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau dilautan hijau
Gunung-gemunung bagus rupanya,
Dilingkari air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.
Memandang alam demikian indahnya
Ditutupi langit dengan awannya
Berbidaikan buih putih rupanya
Rindulah badan ingin dan rawan
Terkenangkan negeri dengan bangsanya
Berumah tangga selama-lamanya
Penuh peruntungan berbagai sejarahnya
adalah zaman ketika dulu
Tinggi gerangan semarak bangsaku
Menggembirakan jantung serta kalbuku
Karang bangsa semasa itu
Menempuh gelombang segala lautan
Menjajah pesisir seluruh daratan
Sejakkan utara sampai selatan.
Karya M.YAMIN
(Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas IX, tahun 2004)
Senin, 17 Januari 2011
tujuh bintang penerangku
Tujuh Bintang Penerangku
Kala kumenatap langit malam
Kuteringat akan jalan kehidupan yang kulewati saat ini
Tujuh bintang yang begitu indah dan terang
Seolah tersenyum menyapaku
Tujuh bintang penerangku...
Seolah mengerti isi hatiku
Cahayanya memancarkan kasih sayang
Seolah tidak ingin pudar diterpa badai angin malam
Tujuh bintang penerangku...
Selalu bersinar mengisi ruang hatiku
Mewarnai setiap hariku
Memberi arti akan hadirku
Mengenalmu adalah anugrah terindahku
Memilikimu adalah bahagiaku
Bersamamu kumelangkah
Menemukan kesempurnaan cinta
Namun tak disangka
Awan hitam nan pekat menutupi keindahan malam
Badai datang membawa kehancuran
Akankah kita berpisah?
Tapi dewi malam berkata tidak
Kulihat secercah sinar harapan
Yang akan kembali menerangi hidupku
Bintang paling terang diantara beribu bintang
Ya... itulah tujuh bintang penerangku
Kala kumenatap langit malam
Kuteringat akan jalan kehidupan yang kulewati saat ini
Tujuh bintang yang begitu indah dan terang
Seolah tersenyum menyapaku
Tujuh bintang penerangku...
Seolah mengerti isi hatiku
Cahayanya memancarkan kasih sayang
Seolah tidak ingin pudar diterpa badai angin malam
Tujuh bintang penerangku...
Selalu bersinar mengisi ruang hatiku
Mewarnai setiap hariku
Memberi arti akan hadirku
Mengenalmu adalah anugrah terindahku
Memilikimu adalah bahagiaku
Bersamamu kumelangkah
Menemukan kesempurnaan cinta
Namun tak disangka
Awan hitam nan pekat menutupi keindahan malam
Badai datang membawa kehancuran
Akankah kita berpisah?
Tapi dewi malam berkata tidak
Kulihat secercah sinar harapan
Yang akan kembali menerangi hidupku
Bintang paling terang diantara beribu bintang
Ya... itulah tujuh bintang penerangku
Sabtu, 15 Januari 2011
AYAT SANG SAHABAT
Ayat, itulah namanya
Nama seorang Adam
Adam yang memikat hati
Hati Sang sahabat
Ayat, nama yang seakan menyatu
Menyatu bersama aliran darah
Aliran darah yang mendidih
Mendidih dalam nadi Sang sahabat
Ayat, Ayat Sang sahabat
Senyumnya yang tak tertutup silau surya
Matanya yang tajam bagai bilah pedang
Yang menguras cinta kasih Sang sahabat
Ayat, Ayat Sang sahabat
Tawanya yang merdu bagai lantunan syair surga
Tingkahnya yang tak lebih bagai bintang kejora kala petang
Merebut hati dan jiwa Sang sahabat
Ayat, Ayat Sang sahabat
Harapan sahabat kelak dalam Mihrab Cinta
Curahan Hati, dari gadis WJ
Nama seorang Adam
Adam yang memikat hati
Hati Sang sahabat
Ayat, nama yang seakan menyatu
Menyatu bersama aliran darah
Aliran darah yang mendidih
Mendidih dalam nadi Sang sahabat
Ayat, Ayat Sang sahabat
Senyumnya yang tak tertutup silau surya
Matanya yang tajam bagai bilah pedang
Yang menguras cinta kasih Sang sahabat
Ayat, Ayat Sang sahabat
Tawanya yang merdu bagai lantunan syair surga
Tingkahnya yang tak lebih bagai bintang kejora kala petang
Merebut hati dan jiwa Sang sahabat
Ayat, Ayat Sang sahabat
Harapan sahabat kelak dalam Mihrab Cinta
Curahan Hati, dari gadis WJ
MAMA
Setiap tetes peluh ini
Juga darah yang bercucur ini
Ku persembahkan atas jasa mu
Jasa tak terbalasmu, MAMA
Setiap hela napas ini
Juga denyut nadi yang menggema ini
Ku sajikan atas cinta mu
Cinta tak terhitungmu, MAMA
Setiap lantunan detak jantung ini
Juga kembang-kempis diafragma ini
Ku turutkan akan pengorbanan mu
Perngorbanan tiada akhirmu, MAMA
by ICHA
Juga darah yang bercucur ini
Ku persembahkan atas jasa mu
Jasa tak terbalasmu, MAMA
Setiap hela napas ini
Juga denyut nadi yang menggema ini
Ku sajikan atas cinta mu
Cinta tak terhitungmu, MAMA
Setiap lantunan detak jantung ini
Juga kembang-kempis diafragma ini
Ku turutkan akan pengorbanan mu
Perngorbanan tiada akhirmu, MAMA
by ICHA
ENTAHLAH, tentang Hati
Hati tergoyah, pada tatapannya yang sayup itu
Mata tertekuk, oleh senyumnya yang jauh lebih indah dibanding pelangi
Jiwa seakan tertutup oleh kecintaan yang begitu besar terhadapnya
Sejak kapan rasa ini mendera ku?
Entahlah, mungkin itu jawaban yang tepat
Tapi disaat hati benar-benar mendambanya
Kenyataan lain yang begitu pahit harus tertelan
Disaat mata ingin jauh dari bayangannya
Nyatanya dia tetap ada dibenak ku,
Entahlah, sebab aku tak tahu alasannya mengapa
Belajar menjauhinya, mungkin langkah terbaik
Tapi kala jiwa telah sanggup mengabaikannya
Rasa rinduku padanya bersarang di hati
Mungkin ini akan terus ada, sampai hatiku terlabuh di hati lain
Entahlah, hanya kata itu yang aku tahu tentang Hati
Ungkapan hati, Ana Tiraswati
Mata tertekuk, oleh senyumnya yang jauh lebih indah dibanding pelangi
Jiwa seakan tertutup oleh kecintaan yang begitu besar terhadapnya
Sejak kapan rasa ini mendera ku?
Entahlah, mungkin itu jawaban yang tepat
Tapi disaat hati benar-benar mendambanya
Kenyataan lain yang begitu pahit harus tertelan
Disaat mata ingin jauh dari bayangannya
Nyatanya dia tetap ada dibenak ku,
Entahlah, sebab aku tak tahu alasannya mengapa
Belajar menjauhinya, mungkin langkah terbaik
Tapi kala jiwa telah sanggup mengabaikannya
Rasa rinduku padanya bersarang di hati
Mungkin ini akan terus ada, sampai hatiku terlabuh di hati lain
Entahlah, hanya kata itu yang aku tahu tentang Hati
Ungkapan hati, Ana Tiraswati
Langganan:
Postingan (Atom)
Ramadhan 1436 H
MARHABAN YA RAMADHAN Berdasarkan hasil keputusan sidang itsbat yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama di Jakarta pada tanggal 16 ...
-
Kulihat sayap-sayap mungilmu Mulai menerpa udara pagi Seakan kau tersenyum Menyambut mentari yang begitu bersinar Warnamu melambangkan ...
-
Awan mendung mulai menyelimuti langit Suasana semakin gelap Titik-titik air mulai turun Dari kejauhan hu...
-
Ayat, itulah namanya Nama seorang Adam Adam yang memikat hati Hati Sang sahabat Ayat, nama yang seakan menyatu Menyatu bersama aliran...