Selasa, 18 Januari 2011

KUNANTI KAU

Kunanti kau dipucuk kebisuan
Setiap saat seiring perjalanan waktu
Dalam dekap mimpi dan kenyataan
Kusadari semua mulai membeku

Kunanti kau dikemarau kahampaan
Diantara daun dan bunga berguguran
Hingga istanapun menjadi puing berserakan
Kusadari, keabadian hanya ada setelah kematian

Kunanti kau
Sampai nanti ketika mentari tidak lagi bertemu hari


(Dikutip dari Horison,Tahun XXXIV, Mei 2001)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramadhan 1436 H

MARHABAN YA RAMADHAN Berdasarkan hasil keputusan sidang itsbat yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama di Jakarta pada tanggal 16 ...