Awan mendung mulai menyelimuti langit
Suasana semakin gelap
Titik-titik air mulai turun
Dari kejauhan hujan makin mendekat
Hujan lebat mengguyur saat itu juga
Angin pun makin cepat berhembus
Suara guntur mulai terdengar
Setelah beberapa kali kilat menyambar
Sore yang cerah
Kini gelap menyambut malam
Berusaha memandang langit
Tapi hitam nan pekat sejauh mata memandang
Bibir bergetar seraya berdo’a
Angin semakin kencang menggoyang dedaunan
Bahkan beberapa pohon tumbang
Di tengah hujan badai itu
Dingin terasa menusuk daging
Tak sanggup lagi berada lebih lama
dalam suasana mencekam
Hatinya berkata , pasrah…
Dengan bibir pucat
Kalimat syahadat pun terucap
Dengan pelan…
Kelopak mata mulai menutup
bola mata indah itu
Tubuh pun terhempas tiupan angin…
ass...
BalasHapusaduh aku seperti dihujani hujan badai saat ku baca puisimu,puisimu juga menantangku utk membaca lebih lanjut......n lanjutkan terus ya ku akan menanti edisi puisimu yang terbaru.
thank yuo anti.....
BalasHapustuggu Z edisi terbarunya, okey....